Selamat Datang di Website Pribadi Agussalim – Widyaiswara Kementerian Kelautan & Perikanan RI – Mobile Contact: 085242074257

Category: Uncategorized

Outbound Untuk Korsa Pegawai

Membangun kebersamaan sebuah komunitas organisasi tentu tidak selalu mudah. Kebersamaan sangat bergantung pada kondisi organisasi tersebut. Komposisi orang-orang, struktur yang ada, power distance, komunikasi yang terbangun, tradisi dan budaya organisasi, menjadi variable-variabel yang berpengaruh. Sehingga pada umumnya sebuah organisasi baik pemerintah maupun swasta akan senantiasa mengagendakan secara periodik, sebuah kegiatan yang bertujuan membangun kebersamaan atau korsa di antara pegawai pada organisasi tersebut. Kebersamaan yang baik akan mendukung organisasi sehat dan bisa tumbuh dengan baik.

Peningkatan kapasitas dalam bentuk outbound adalah jenis kegiatan yang paling banyak diminati dilaksanakan untuk membangun jiwa korsa pegawai. Tentu tidak lepas dari ketersediaan budget untuk itu. Outbound sering menjadi pilihan utama karena pada kegiatan ini para pegawai dibawa keluar sejenak dari suasana kantor yang penuh dengan hingar bingar kesibukan dan stress karena beban pekerjaan. Outbound identik dengan tempat wisata dengan kelengkapan fasilitas yang akan membuat pegawai merasa nyaman dan bisa menikmati suasana, sehingga benar-benar bisa sejenak ‘healing’.

Outbound sering dianggap sebagai media peningkatan kompetensi pegawai, dan itu ada benarnya. Dalam kegiatan membangun jiwa korsa atau kebersamaan pegawai, outbound seringkali dipadukan dengan pemberian materi dari motivator atau trainer dari outbound itu sendiri. Kompetensi yang dimaksud adalah soft skill. Sejauh mana peningkatan kompetensi tersebut terjadi masih diperlukan pengukuran. Tetapi secara sepintas akan kelihatan bahwa pasca kegiatan peningkatan korsa melalui outbound, kebersamaan dan semangat kolaborasi antar pegawai akan segera terperbaharui kembali.

Oleh karenanya sangat penting untuk memperhatikan konten dari outbound dan kurikulum dari kegiatan peningkatan kompetensi yang akan diselenggarakan. Dengan demikian anggaran yang dikeluarkan akan efektif mencapai tujuan kegiatan. Untuk menguji efektivitas tersebut, organisasi bisa melakukan pengukuran dengan pengamatan langsung atau wawancara. Dalam jangka panjang efek dari kegiatan akan terlihat pada peningkatan kinerja pegawai.

Apabila hasil kegiatan positif atau terjadi peningkatan secara signifikan maka kegiatan peningakatan kinerja tersebut bisa direkomendasikan pada periode berikutnya. Organisasi penting untuk membuat perencanaan kegiatan serupa termasuk penyiapan anggarannya. Tetapi jika tidak terjadi peningkatan setelahnya, maka penting untuk mengoreksi kurikulum dan penyedia jasa layanannya. Organisasi bisa mencari penyedia jasa layanan sejenis yang direkomendasikan oleh organisasi lain.

Komposisi antara piknik, bermain game, dan menerima materi motivasi, serta acara selingan lainnya, harus diramu sedemikian rupa sehingga berdampak bagi peserta. Hal ini berhubungan dengan konten, waktu dan suasana. Karena tujuan yang ada dibenak para pegawai didominasi oleh bersenang-senang, piknik dan bermain. Konten berupa materi soft skill harus disisipkan dengan rapi sehingga tidak mengurangi kesan yang dicari oleh karyawan. Dengan demikian, selain anggaran dan lokasi kegiatan, sekuen atau rundown acara sangat penting diatur dengan baik.

Satu contoh yang baik dilaksanakan oleh PPN Sibolga dalam rangka peningkatan kapasitas pegawainya di Danau Toba, tepatya di Samosir Cottage Resort, pada 1-3 Desember 2023. PPN Sibolga menghadirkan pimpinan dan 70%  pegawainya. Acaranya dimulai dengan pengarahan dari pejabat struktural organisasi, dan dilanjutakn dengan pemberian materi soft skill berupa core value ASN yakni Ber-Akhlak. Pada keesokan paginya kegiatan dimulai dengan pemberian materi motivasi dari motivator yang dilanjutkan dengan outbound. Pada akhir kegiatan, disi dengan ramah tamah, apresiasi berupa pembagian berbagai hadiah bagi kategori pegawai berkinerja terbaik dan berbagai kategori lainnya, serta ditutup dengan acara hiburan. Pemilihan tempat yang sesuai dan even organizer outbound yang berpengalaman serta narasumber yang handal, membuat pegawai bisa benar-benar menikmati seluruh rangkaian kegiatan dengan baik. Hasilnya akan dinikmati kemudian, berupa peningkatan kinerja melalui peningkatan kebersamaan pegawai PPN Sibolga.

Pengelolaan Perikanan Layang dengan Pendekatan EAFM di Perairan Kawasan Utara Pulau Ambon

Pada hari Senin tanggal 3 Maret 2014 berlangsung seminar Kolokium di Program Pasca Sarjana Unpatti Ambon. Seminaris adalah Agussalim yang mengambil pilihan program studi Ilmu Kelautan. Seminar dihadiri oleh beberapa dosen Unpatti dan mahasiswa PPS Unpatti.

Berlatih Bersama Ibu-Ibu Pengolah Ikan Latuhalat dan Batu Merah di Bawah Bimbingan P2MKP Fajar

Foto Bersama

Tanggal 24 sampai 27 Februari di P2MKP Fajar Desa Latuhalat dilaksanakan Pelatihan pembuatan abon ikan dan bakso ikan. Pesertanya berasal dari ibu-ibu rumah tangga dari Desa Latuhalat tepatnya Dusun Waimahu, Dusun Omputty dan Dusun Analu sebanyak 10 orang. 10 orang peserta lagi berasal dari Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Pelatihan berlangsung selama empat hari, di bawah bimbingan pelatih Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan.

Praktek

Sambutan Agussalim

Pelatihan ini dibuka oleh Agussalim, S.Pi mewakili BPPP Ambon selaku supervisor pelatihan. dalam sambutannya dia menyampaikan apresiasi yang besar terhadap Farida Matatula dan stafnya di P2MKP Fajar Latuhalat atas upaya yang serius membangun sarana dan prasarana pelatihannya. Agussalim juga memberi motivasi para peserta dengan mengatakan bahwa setiap orang dilahirkan di atas tambang emasnya, sisa dikenali keberadaannya, dan tambang emas masyarakat Maluku adalah laut dan perikanan, sisa digali dengan pengetahuan dan keterampilan.

???????????????????????????????

Pelatihan berlangsung lancar dan peserta merasa sangat puas karena berhasil membuat produk abon ikan dan bakso ikan. para peserta membuat rencana tindak lanjut pada akhir pelatihan seperti membuat olahan bakso dan abon bersama kelompoknya untuk dikonsumsi keluarga dan dipasarkan di Kota Ambon.

Berlatih Bersama Santri Ponpes Shuffah Hizbullah Leihitu

Senin, 4 November 2013, berlangsung pembukaan pelatihan P2MKP di Pesantren Suffah Hizbullah, Dusun Oli, Leihitu, Maluku Tengah. Hadir Kepala BPPP Ambon (Silvester Simau), Ketua Pengelola P2MKP Fajar Desa Latuhalat (Farida Matatula), Kepala Pesantren Suffah Hizbullah (Ustad Kamaruddin), para pelatih dari P2MKP Fajar, dan dua orang supervisor dari BPPP Ambon (Rachel Wattimena dan Agussalim). Peserta pelatihan terdiri dari santri dan santriwati pondok pesantren Suffah Hizbullah.

foto bersama

Kepala BPPP Ambon, Silvester Simau, dalam sambutannya memberikan motivasi kepada para peserta bahwa para santri dan santriwati selain dibekali ilmu agama, penting juga memiliki skill dan jiwa kewirausahaan, oleh karenanya Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPPP Ambon dan P2MKP Fajar berupaya membekali para santri dengan pengetahuan dan keterampilan mengolah ikan. Apalahi mengingat bahwa Ambon memiliki potensi perikanan yang sangat besar, sehingga dibutuhkan SDM yang terampil dan memiliki pengetahuan wirausaha untuk mengelola sumberdaya yang ada tersebut.

membuat bakso2

Pelatihan ini merupakan pelatihan P2MKP yang pertama kali melibatkan pesantren di wilayah kerja BPPP Ambon. Diharapkan dari kegiatan ini juga bisa menjadi cikal bakal tumbuhnya usaha berbasis produk kelautan perikanan di pesantren-pesantren yang ada di wilayah kerja BPPP Ambon. Bahkan kepala BPPP Ambon berharap bisa muncul P2MKP baru dari pesantren Suffah Hizbullah ini.

Pada kesempatan yang sama, Ustad Kamaruddin, pimpinan Ponpes Suffah Hizbullah menjelaskan bahwa selain ilmu-ilmu agama, para santri di pesantren ini juga diajarkan life skill seperti perbengkelan, skill pertanian dan peternakan. Dia sangat berterimakasih atas adanya perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPPP Ambon yang mengalokasikan kegiatan pelatihan P2MKP bidang pengolahan ikan untuk melatih para santri Ponpes Suffah Hizbullah.

Agussalim

Membuat Nuget dan Abon Ikan Bersama P2MKP Fajar

Memotong Ikan Tenggiri

Bersama-sama dengan dua puluh orang wanita pengolah ikan dari Desa Seri dan Desa Latuhalat Kota Ambon pada tanggal 21 sampai 24 Mei 2013 P2MKP Fajar yang dikelola oleh Farida Matatula melaksanakan pelatihan Diversifikasi Pengolahan Ikan. Diversifikasi yang dimaksud adalah membuat abon dan nugget Ikan. Bahannya dari ikan cakalang untuk bahan abok dan ikan tenggiri untuk diolah jadi nuget. Mengingat ikan-ikan pelagis tersebut melimpah di perairan Maluku. Kegiatan semacam ini sudah beberapa kali dilaksanakan di P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan) Fajar

Mengolah Cakalang jadi Abon

Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka membangun SDM Pelaku utama dan pelaku usaha pengolahan ikan di Kota Ambon. Pelatihnya adalah tenaga profesional yang berasal dari P2MKP Fajar. Program pelatihan di P2MKP Fajar ini berlangsung di bawah bimbingan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Ambon, yang pada saat pelatihan ini berlangsung, menugaskan dua orang supervisor untuk mendampingi pelatihan. Supervisor itu adalah Agussalim, S.Pi dan Meike Sahetapy, S.Pi.

Nugget Ikan Tenggiri karya P2MKP Fajar Ambon

Pada akhir kegiatan, supervisor, pelatih dan peserta sempat mencicipi produk olahan berupa nugget ikan hasil pelatihan. Bahkan kedua orang supervisor membawa pulang abon dan nuget ikan yang sudah dalam kemasan.