Selamat Datang di Website Pribadi Agussalim – Widyaiswara Kementerian Kelautan & Perikanan RI – Mobile Contact: 085242074257

Pelatihan Konservasi di School MPA Wakatobi Mendukung Blue Economy KKP

Selasa 13 Mei 2014, dalam kegiatan PelatihaMateri kelas oleh Agussalimn Konservasi (Perikanan Berkelanjutan) mendukung program Blue Economy Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dilaksanakan oleh BPPP Ambon, Agussalim membawakan materi-materi konservasi. Pelatihan yang rencananya berlangsung selama enam hari ini berisi materi-materi perikanan berkelanjutan. Agussalim membawa materi identifikasi dampak perikanan dan non perikanan, alat perikanan berkelanjutan, modivikasi alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan, penataan kawasan dalam ruang dan waktu, dan penegakan aturan.

 

praktek buat biorefftekPelatihan ini berlangsung di Aula School Marine of Protected Area milik BPSDM-KP di Wakatobi. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wakatobi, Drs. H. Nadjib Prasyad, Kabag BAU STP R.M. Toni Kususmo, perwakilan CTC, Denny Boy Mochran, Kasubag TU BPPP Ambon Tedjasari Mahedar S.Sos, Pemerintah Kecamatan Wangi-wangi Selatan, para pelatih konservasi dari BPPP Ambon, panitia pelatihan dan peserta pelatihan sebanyak 30 orangada berlangsung pembukaan pelatihan Konservasi (Perikanan Berkelanjutan) mendukung program Blue Economy di Aula School Marine of Protected Area milik BPSDM-KP di Wakatobi. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wakatobi, Drs. H. Nadjib Prasyad, Kabag BAU STP R.M. Toni Kususmo, perwakilan CTC, Denny Boy Mochran, Kasubag TU BPPP Ambon Tedjasari Mahedar S.Sos, Pemerintah Kecamatan Wangi-wangi Selatan, para pelatih konservasi dari BPPP Ambon, panitia pelatihan dan peserta pelatihan sebanyak 30 orang.

Camera 360Kepala Dinas KP Kabupaten Wakatobi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih yang sebsar-besarnya kepada BPPP Ambon yang telah berturut-turut mengalokasikan kegiatan di Wakatobi, karena BPSDM-KP dalam hal ini STP yang telah membangun sekolah konservasi internasional di Wakatobi yang kini menjadi kebanggaan masyarakat dan pemerintah Wakatobi. H. Nadjib Prasyad juga menyampaikan kepada peserta bahwa kekayaan Wakatobi yang terbesar saat ini adalah blue ocean (laut biru) dan terumbu karang, yang menjadi modal blue economy. Menurutnya pelatihan ini sangat relevan dengan program pembangunan Kabupaten Wakatobi tentang Perikanan Berkelanjutan. Laut biru butuh pengelolaan yang tepat agar masyarakat Wakatobi bisa hidup dengan lebih baik. Menurut H. Nadjib pengunjung Wakatobi cenderung meningkat dari tahun ke tahun sejak tahun 2008, yang ditandai dengan banyaknya maskapai penerbangan yang masuk di Wakatobi dan bertumbuhnya industri perhotelan. Kepala Dinas KP berpesan kepada peserta bahwa jualan utama masyarakat Wakatobi selain wisata adalah ikan segar yang hanya bisa terjaga keberadaannya jika masyarakat bekerjasama menjaga kekayaan laut Wakatobi.

Pada Pelatihan ini para peserta juga dibekali dengan kemampuan membuat perangkat perikanan berkelanjutan yang sederhana yaitu biorefftek atau teknologi pengembangan terumbu karang dengan menggunakan elemen dari mahluk hidup yaitu batok kelapa. teknologo sederhana ini setelah diteliti ternyata sangat baik untuk membantu pertumuhan karang-karang yang baru. selain itu biorefftek ini juga efektif dan ekonomis serta mudah membuatnya sehingga masyarakat bisa membuatnya sendiri. beberapa penelitian memperlihatkan bahwa karang sudah tumbuh pada substrat batok kelapa pada biorefftek dalam waktu sekitar 4 atau 5 bulan sejak biorefftek diturunkan di perairan yang subur untuk terumbu karang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *