Selamat Datang di Website Pribadi Agussalim – Widyaiswara Kementerian Kelautan & Perikanan RI – Mobile Contact: 085242074257

Archive for: October 2021

Paduan Budidaya Ikan dan Wisata Bahari, Penggerak Ekonomi Alternatif.

Salah satu potensi yang sedang dikembangkan oleh masyarakat pesisir Teluk Ambon tepatnya di Tanjung Marthafons, Desa Poka, adalah budidaya ikan pada keramba jaring apung yang dipasarkan melalui warung pinggir laut yang terkoneksi langsung dengan unit budidaya ikan KJA di laut. Jenis ikan yang dibudidayakan oleh pembudidaya setempat adalah ikan kwe, ikan kakap, dan ikan nila salin.

Mengapa kegiatan ekonomi perikanan dan kuliner ini dihubungkan dengan pariwisata? Karena kegiatan ini punya keunikan dan daya tarik tersendiri dibandingkan dengan tempat makan pada umumnya. Pertama, ikan yang dikonsumsi pada warung yang terkoneksi dengan KJA tersebut adalah ikan yang sangat sehat dan segar karena baru saja ditangkap dari KJA. Kedua, menu ikan bisa disesuaikan dengan selera pengunjung terkait jenis dan ukuran ikannya. Ketiga, biaya yang harus dikeluarkan oleh pengunjung tergolong lebih ekonomis karena rantai pemasaran yang masih pendek. Keempat, pengunjung mendapat pengalaman unik melihat ikan hidup dan merasakan sensasi memberi makan ikan dalam kolam KJA. Kelima, pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan teluk, tanjung dan jembatan yang melintasi laut Teluk Ambon.

Kebutuhan akan template pengelolaan wisata bahari bisa terjawab dengan adanya model pengelolaan yang diterapkan oleh pembudidaya laut di Tanjung Marthafons Poka. sebagai wilayah yang didominasi oleh laut, maka perpaduan budidaya ikan dengan wisata bahari bisa menjadi penggerak ekonomi baru bagi masyarakat pesisir di Maluku. Model ini bisa diduplikasi oleh masyarakat daerah lain yang karakter geografisnya cenderung mirip.