Selamat Datang di Website Pribadi Agussalim – Widyaiswara Kementerian Kelautan & Perikanan RI – Mobile Contact: 085242074257

Archive for: June 2013

Pengelolaan Ekosistem Padang Lamun untuk Kesejahteraan Masyarakat Pesisir

Daerah perairan pantai adalah wilayah perairan yang berada antara ujung paparan benua dengan kedalaman laut sekitar 200 m sampai pantai yang di dalamnya terdapat ekosistem mangrove, terumbu karang, estuari, padang lamun, sumberdaya hayati dan non hayati, serta fasilitas-fasilitas seperti pelabuhan dan pemukiman dan panorama pesisir. Baca selengkapnya di sini

Jaket Hujan “Daun Talas” Modis dan Nyaman di Segala Suasana

Rain Jacket

Dapatkan Jaket Hujan yang cantik dengan berbagai ukuran dan berbagai pilihan warna sesuai selera Anda. Terbuat dari bahan katun jaring yang tidak tembus air dan nyaman dipakai, sehingga sangat cocok untuk dipakai baik ketika hujan ataupun sedang cerah. Modelnya yang modis membuat anda tetap tampil menarik walau baru saja kena hujan. Cocok digunakan ketika sedang mengendarai motor/sepeda atau ketika sedang santai.

Dilengkapi dengan tutup kepala dan celana serta saku yang berfungsi sekaligus sebagai tas jaket sehingga mudah dibawa ke mana-mana. pada bagian dalam dilapisi dengan kain yang halus dan nyaman, terdapat beberapa saku bagian dalam. Bahan kain yang seperti daun talas memudahkan Anda memasuki suatu ruangan tanpa harus membuka jaket terlebih dahulu dan mengeringkannya.

Stok terbatas sehingga Anda harus segera memesannya sebelum kehabisan. Anda bisa menghubungi kami di  HP: 0852 4207 4257

 

DSC04526 DSC04532DSC04528

Ekowisata Bahari, Solusi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir sekaligus Konservasi Sumberdaya

Sawaii

Oleh : Agussalim

Siapa yang tidak pernah mendengar kata ‘zamrud khatulistiwa’?Bagi hampir setiap warga negara Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan di negeri ini minimal setingkat Sekolah Dasar hampir pasti pernah mendengar dan tau apa maksud dari paduan kata tersebut. Zamrud khatulistiwa maksudnya adalah alam indah bak zamrud (berlian) yang ada di garis khatulistiwa (daerah yang dilalui garis khatulistiwa cenderung beriklim bagus sehingga kehidupan flora dan faunanya sangat baik pula). Itulah gambaran keindahan alam Indonesia yang sampai saat ini masih dominan terus menerus berusaha dipromosikan ke luar negeri agar penduduk negeri lain tau tentang keindahan itu. Selanjutnya

Telur Ikan Terbang

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Menangkap Ikan dengan Purse Seine bersama Nelayan Ureng Maluku dan Nelayan Biak Papua

melimpah

Senin 17 Juni 2013 dini hari, sekitar pukul 04.00 WIT berlangsung setting (menurunkan jaring) di kapal KM. Martha Alfons milik BPPP Ambon yang sedang digunakan untuk operasi penangkapan ikan dengan purse seine di perairan Desa Ureng Kecamatan Lei Hitu Kabupaten Maluku Tengah. Operasi penangkapan ini selain dilakukan oleh nelayan Ureng, terdapat sekitar dua puluhan nelayan dari Kabupaten Biak Numfor – Papua yang sedang praktek lapangan di bawah bimbingan pelatih penangkapan BPPP Ambon.

After Hauling

 

Selepas terdengar azan subuh di daratan Desa Ureng yang jaraknya sangat dekat dengan fishing ground, berlangsung setting yang kedua. dan hasilnya alhamdulillah sangat melimpah. 23 basket (baskom). total tangkapan dari dua kali setting adalah 30 baskom. Harga ikan pada saat operasi ini berlangsung sedang mahal. Diperkirakan satu baskom dibeli oleh pengumpul sekitar Rp. 400.000,-

Hasil Tangkapan

Para nelayan dan semua awak KM. Martha Alfons sangat senang dengan hasil yang melimpah tersebut. Kejadian ini sempat di abadikan melalui kamera oleh Agussalim (WI BPPP Abon) yang pada kesempatan itu turut serta dalam kegiatan praktek lapangan. Malah dia berpikir bahwa dia membawa keberuntungan, karena operasi penangkapan hari sebelumnya dia tidak ikut dan hasilnya hanya 5 baskom, dan operasi penangkapannya diwarnai hujan dan arus yang cukup kuat.

Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Hias di Daerah Terumbu Karang Bagi Kepentingan Pembangunan

Ikan hias merupakan salah satu sumberdaya ekosistem terumbu karang. Ikan hias air laut adalah jenis ikan laut yang dimanfaatkan keindahan visualnya, biasanya dipelihara dalam akuarium. Habitat ikan hias air laut adalah terumbu karang, dimana terdapat terumbu karang yang sehat disanalah ikan hias berkumpul. download selengkapnya di sini

Membuat Nuget dan Abon Ikan Bersama P2MKP Fajar

Memotong Ikan Tenggiri

Bersama-sama dengan dua puluh orang wanita pengolah ikan dari Desa Seri dan Desa Latuhalat Kota Ambon pada tanggal 21 sampai 24 Mei 2013 P2MKP Fajar yang dikelola oleh Farida Matatula melaksanakan pelatihan Diversifikasi Pengolahan Ikan. Diversifikasi yang dimaksud adalah membuat abon dan nugget Ikan. Bahannya dari ikan cakalang untuk bahan abok dan ikan tenggiri untuk diolah jadi nuget. Mengingat ikan-ikan pelagis tersebut melimpah di perairan Maluku. Kegiatan semacam ini sudah beberapa kali dilaksanakan di P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan) Fajar

Mengolah Cakalang jadi Abon

Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka membangun SDM Pelaku utama dan pelaku usaha pengolahan ikan di Kota Ambon. Pelatihnya adalah tenaga profesional yang berasal dari P2MKP Fajar. Program pelatihan di P2MKP Fajar ini berlangsung di bawah bimbingan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Ambon, yang pada saat pelatihan ini berlangsung, menugaskan dua orang supervisor untuk mendampingi pelatihan. Supervisor itu adalah Agussalim, S.Pi dan Meike Sahetapy, S.Pi.

Nugget Ikan Tenggiri karya P2MKP Fajar Ambon

Pada akhir kegiatan, supervisor, pelatih dan peserta sempat mencicipi produk olahan berupa nugget ikan hasil pelatihan. Bahkan kedua orang supervisor membawa pulang abon dan nuget ikan yang sudah dalam kemasan.

Rencana Tata Ruang Pesisir se Provinsi Maluku, dan Pembentukan Jejaring Kawasan Konservasi Perairan

Hotel Amaris, 31 Mei 2013.

2013-05-31 14.23.58

Lokakarya rencana tata ruang pesisir kabupaten/kota se Provinsi Maluku ini dihadiri oleh kepala Bappeda Maluku, perwakilan Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kepala  Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, Akademisi Universitas Pattimura, perwakilan CTC dan WWF, TWP Banda, dan BPPP Ambon.

Lokakarya ini ditujukan untuk membahas rencana pembentukan jejaring kawasan konservasi perairan atau KKP di wilayah Laut Banda atau Inner Banda Arc MPA Network. Menurut Kepala Bappeda Maluku Antonius Silaloho, Maluku terdiri atas 92,6% laut dan hanya 7,4% daratan, potensi SDI (sumber daya ikan) Maluku sebesar 1,6 juta ton/tahun baru dikelola  40%, dibutuhkan  bantuan KKP pusat untuk mewujudkan program Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional. Menurut Arif, perwakilat Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KP3K, kegiatan ini perlu diapresiasi, CTC dan WWF Indonesia berhasil membangun konektivitas antara kawasan konservasi perairan (KKP) dengan Pemda Maluku. Dia juga memberi motivasi kepada pihak Pemda untuk membentuk KKP di daerahnya masing0masing segera setelah rencana zonasi terbentuk.

2013-05-31 15.47.46Pada kesempatan yang sama Akademisi Unpatti Ambon, James Abrahamzs, menyampaikan materi EAFM. dalam materi tersebut disampaikan pentingnya pengelolaan perikanan melalui pendekatan ekosistem. Johny Rohi dari Tim P4KKP Laut Sawu NTT juga memberikan sharing bagaimana KKP Laut Sawu berhasil berdiri dan tercatat selaku KKP pertama di Indonesia.

Hanya saja masih terdapat beberapa kendala dalam pembentukan KKP di daerah di antaranya belum adanya renstra pesisir di beberapa kabupaten, belum adanya rencana tata ruang wilayah, belum adanya rencana zonasi wilayah pesisir, yang kesemuanya menjadi syarat terbentuknya KKP. Menurut Yan, wakil WWF Indonesia, diperlukan jejaring kawasan karena populasi yang ada dalam satu kawasan berpeluang untuk beruaya atau bergerak ke wilayah lain yang jika bukan merupakan kawasan konservasi akan mengurangi tingkat keberhasilan konservasi di wilayah KKP yang sudah ada.

2013-05-31 15.48.58

Menurut Agussalim, Widyaiswara KKP, dibutuhkan komitmen pimpinan daerah untuk terbentuknya kawasan konservasi perairan di daerahnya dan selanjutnya bisa membentuk jejaring KKP. Dan hal itu harus dimulai dengan menyamakan pola pikir tentang apa itu kawasan konservasi.  selain sharing pengelolaan (manajemen plan) juga diperlukan sharing business plan dari KKP, karena kendala utama pola pikir kita adalah sejauh mana untung ruginya jika KKP ini dibentuk.

Pada akhir acara dibentuk Tim Formatur yang akan bekerja membentuk Tim Jejaring Kawasan Konservasi Perairan se Provinsi Maluku. Formatur ini terdiri atas 5 orang perwakilan yaitu Robert dari Dinas KP Provinsi Maluku, Heidie Nikjuluw dari Dinas KP Kota Ambon, James Abrahamz dari Unpati Ambon, Bas dari WWF Indonesia dan Muhammad Korebima dari CTC. Diharapkan Tim Formatur ini akan bekerja dengan cepat membentuk Tim Jejaring KKP agar kawasan konservasi perairan di wilayah perairan Maluku segera terbentuk. Semoga…

Agussalim