3. Helicobacter pylori Selaku Biangnya
Helicobacter pylori adalah bakteri Gram–negatif yang ditemukan pada permukaan epitel lambung dan dapat menginfeksi sekitar 50% dari populasi umum. H. pylori adalah bakteri mikroaerob, flagela, dengan batang melengkung, panjang 1–3 μm, lebar 0,3–0,6 μm. Bakteri ini memiliki kemampuan beradaptasi yang baik terhadap suasana asam. Bakteri H. pylori merupakan penyebab utama terjadinya gastritis kronik yang dapat menimbulkan komplikasi berupa 90% tukak duodenum, 80% tukak lambung, keganasan lambung dan mucosa associated lymphoid tissue (MALT) lymphoma. Prevalensi gastritis oleh karena H. pylori meliputi sekitar 50% penduduk bumi, dimana kebanyakan di negara–negara dunia ketiga dengan angka kejadian sekitar 80% – 90%, kontras dengan negara–negara maju yang hanya sekitar 20–50% (Leja et al., 2016 dalam Yulizal, 2020).
Bakteri H. pylori dalam bentuk biofilm lebih tahan terhadap anti bakteri atau lebih reaktif terhadap molekul yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh. Diperkirakan bahwa bakteri biofilm bisa sampai ribuan kali lebih tahan terhadap anti bakteri daripada bakteri planktonik (Attaran, Falsafi, & Ghorbanmehr, 2017 dalam Yulizal, 2020 ). Sangat sulit untuk menghilangkan H. pylori dari mukosa lambung, oleh karena biasanya infeksi H. pylori ini menjadi persisten. Hal ini disebabkan kemampuan H. pylori dalam mempengaruhi respon imun, agar dapat menghindari eliminasi dan mengurangi regulasi kerusakan jaringan (Niu et al., 2020 dalam Yulizal, 2020).
4. Ikan Gabus (Channa striata) sebagai Solusi Komplit
Channa striata atau ikan gabus ialah sejenis ikan predator yang banyak dikonsumsi. Ekstrak Channa striata merupakan sumber protein hewani yang dipercaya mengandung nutrisi yang penting dalam meningkatkan stamina tubuh setelah persalinan, operasi, proses penyembuhan setelah menderita penyakit tertentu, anti inflamasi, anti oksidan, anti tukak lambung, anti bakteri dan anti jamur secara in vitro. Kandungan nutrisinya terdiri atas protein, terutama albumin dan asam amino esensial, asam lemak esensial, mineral khususnya zink/seng (zn) dan beberapa vitamin yang berguna untuk kesehatan (Mustafa et al., 2012 dalam Yulizal 2020).
Channa striata mengandung asam lemak esensial, seperti omega 6 dan omega 3. Omega 3 merupakan asam lemak yang bersifat anti inflamasi yang dapat meningkatkan proliferasi limfosit, aktivitas sel natural killer (NK), aktivasi makrofag, IL-1, IL-2, TNF-α dan reaksi hipersensitivitas tipe lambat yang dibutuhkan untuk mempercepat eradikasi bakteri H. pylori dan penyembuhan (J. M. Park et al., 2015 dalam Yulizal, 2020).
Channa striata selain dikenal sebagai sumber asam amino dan asam lemak yang cukup lengkap, juga mengandung mineral dan beberapa vitamin diantaranya seng, magnesium, kalsium, fosfor, vitamin A,B, D dan E (Asfar, Tawali, & Mahendradatta, 2014). Pasien gastritis pylori sering disertai dengan defisiensi mikronutrient seperti seng (zincum), besi (ferrum), selenium (Se), vitamin A, B kompleks, C, D dan E (Ozturk et al., 2015 dalam Yulizal, 2020).
Mineral dan vitamin yang terkandung pada ekstrak Channa striata ini diperkirakan berperan meregulasi berbagai jenis respon imun yang sangat diperlukan untuk melawan bakteri pada keadaan infeksi (Shafri & Manan, 2012 dalam Yulizal, 2020). Hasil penelitian Yulizal (2020) mendapatkan bahwa pemberian kombinasi rejimen standar eradikasi dan ekstrak Channa striata menghasilkan tingkat eradikasi yang sempurna (100%), dimana tidak dijumpai pertumbuhan bakteri H. pylori pada saat uji keberhasilan eradikasi.
5. Mengatur Pola Makan dan Manajemen Stres
Gastritis biasanya diawali dengan pola makan yang tidak baik dan tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitif di saat asam lambung meningkat. Peningkatan asam lambung diluar batas normal akan menyebabkan terjadinya iritasi dan kerusakan pada
lapisan mukosa dan submukosa lambung dan jika peningkatan asam lambung ini dibiarkan saja maka kerusakan lapisan lambung atau penyakit gastritis akan semakin parah. Pengaturan pola makan yang tidak baik dan tidak teratur akan menimbulkan kekambuhan pada penderita gastritis. Oleh karena itu pengaturan pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu dari penatalaksanaan gastritis dan juga merupakan tindakan preventif dalam mencegah kekambuhan gastritis, (Tussakinah, 2017).
Stres adalah sekumpulan perubahan fisiologis akibat tubuh terpapar terhadap bahaya atau ancaman. Stres memiliki efek negatif melalui mekanisme neuroendokrin terhadap saluran pencernaan sehingga beresiko untuk mengalami gastritis. Produksi asam
lambung akan meningkat pada keadaan stres, misalnya pada beban kerja berat, panik, tergesa–gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan maka dapat menyebabkan terjadinya peradangan mukosa lambung atau gastritis. Seseorang yang sudah menderita gastritis apabila dalam keadaan stres dapat menyebabkan terjadinya kekambuhan gastritis. Oleh karena itu pengendalian secara efektif berupa istirahat cukup, olahraga teratur dan relaksasi yang cukup serta dukungan positif dapat mengurangi tingkat stres pada seseorang sehingga akan membantu dalam upaya perawatan dan pencegahan kekambuhan gastritis, (Tussakinah, 2017).
Setelah kita mengetahui tentang gastritis, maka kita bisa mulai melakukan pencegahan atau pengobatan melalui pengaturan pola makan, menghindari makanan dan minuman yang bisa memicu kekambuhan gastritis, manajemen stress dan mengkonsumsi obat. Alternatifnya termasuk mengkonsumsi ikan gabus baik yang diolah secara tradisional seperti dimasak atau digoreng maupun yang sudah dalam bentuk suplemen seperti kapsul maupun cairan esktrak ikan gabus, secara teratur. Terkhusus untuk suplemen atau obat tradisional ekstrak ikan gabus, terdapat banyak pilihan yang bagus. Salah satu produk ekstrak Channa striata yang beredar di pasaran ialah Galibumin Kutuk®. Kapsul (@400 mg) maupun cairan (@40 ml) ekstrak ikan gabus produksi CV Ghalib Fish Abadi ini telah dipasarkan secara nasional oleh agen pemasaran yang tersebar di tanah air. Produk ini sudah memenuhi syarat standarisasi Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) atau Good Manufacturing Practices (GMP) dari BPOM RI, juga telah melewati uji laboratorium lengkap terkait kandungan albumin, protein, Ca, Fe, Zg dan kadar logam berat yang sesuai standar dari BPOM RI. Juga telah melewati uji aspek BKO (bahan kimia obat), aspek mikrobiologi dan aspek fisika, sehingga bebas dari faktor kontaminan serta aman dikonsumsi. Oleh karenanya produk ini dinyatakan bisa diedarkan buat membantu kesehatan dan peningkatan gizi masyarakat melalui ijin edar dari BPOM RI.
Agussalim
Referensi :
alodokter.com/gastritis
spesialisasamlambung.com
Tussakinah, Widiya (2017). HUBUNGAN POLA MAKAN DAN TINGKAT STRES TERHADAP KEKAMBUHAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAROK KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2017. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Yulizal, 2020. PENGARUH EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata Bloch.) DAN REJIMEN ERADIKASI TERHADAP EKSPRESI
MACROPHAGE MIGRATION INHIBITORY FACTOR DAN KADAR ASYMMETRIC DIMETHYLARGININE PADA TIKUS MODEL GASTRITIS PYLORI. Disertasi Program Doktor, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN.
Komentar Terbaru